PENGERTIAN
INTERFACING
Interfacing secara umum merupakan perlakuan atau usaha
untuk menghubungkan antarmuka antara suatu sistem rangkaian berbasis
mikroprosesor dengan suatu sistem rangkaian luar. Rangkaian luar ini dapat berupa
perangkat keras komputer. Dalam dunia jaringan dan multimedia interfacing
sering disebut koneksi ( connectiorn ). Topik dalam bahasan – bahasan berikut
lebih ditujukan pada interfacing suatu
sistem rangkaian berbasis mikroprosesor. Bahasannya meliputi interfacing ke
peranti input dan interfacing ke peranti output.
INTERFACING KE
PERANTI INPUT
Peranti input dasar dapat diartikan sebagai peranti atau
rangkaian yang dihubungkan ke sistem minimum dengan orientasi hubungan dan
orientasi tiap bit. Oleh karena itu, peralatan input dalam orientasi tiap bit
dapat diaplikasikan dengan dua keadaan atau dua kondisi. Dan dua keadaan ini
dapat diidentikkan secara langsung dengan logika 1 dan 0. Peralatan input yang
dapat masuk dalam kategori ini pada dasarnya adalah semua peralatan, devices
atau komponen yang dapat menghasikan
informasi dengan orientasi bit.
Upaya untuk memperoleh terminal input dalam
suatu sistem minimum ditempuh dengan merangkaikan suatu komponen IC PIO ke bus
dari sistem minimum. Komponen – Komponen ini memilki spesifikasi input yang
standar, yaitu spesifikasi IC logika atau TTL. Oleh karena itu, aspek yang
harus diperhatikan dalam menghubungkan suatu peralatan input ke “ pin” Input Port
dari suatu IC PIO.
Berikut beberapa peralatan input dasar yang
sering digunakan dalam sistem minimum, dan juga prinsip – prinsip dasar
interfacingnya ke Input Port pada suatu sistem rangkaian berbasis
mikroprosesor.
A. Switch ON / OFF
Komponen
ini merupakan peralatan input yang paling dasar dan sederhana dalam suatu
sistem rangkaian berbasis mikroprosesor. Dalam aplikasi switch ON/OFF digunakan secara meluas dengan manipulasi –
manipulasi baik dalam bentuk fisik dan sitem kerja switch itu sendiri, maupun
teknik – teknik yang digunakan untuk scanning data input switch tersebut.
B. Optocoupler
Komponen ini digunakan
secara khusus dengan memanfaatkan transmisi cahaya, baik cahaya “ putih’’
maupun cahaya infra merah sebagai pemicu ON/OFFnya. Optocoupler terdiri dari dua bagian, yaitu bagian
transmitter dan receiver. Transmitter dibangun dari sebuah LED infra merah
untuk memperoleh ketahanan yang lebih baik terhadap cahaya tampak. Receiver
dibangun dengan dasar komponen phototransitor yang akan nenperoleh bias maju/ON
bila mendapat cahaya dari LED Transmitter.
C. LED Infra Merah dan
Phototransitor
LED Infra Merah digunakan bersama dengan Phototransitor
Infra Merah. LED sebagai transmitter dan Phototransitor sebagai receiver atau
sensornya.
D. Sensor Ultrasonic
Sensor
ini terdiri dari dua bagian yaitu transmitter dan receiver dengan komponen yang
sama. Komponen ultrasonic bekerja berdasarkan prinsip speaker konvesional,
namun frekuensi responnya dibatasi secara tajam yaitu pada 40 kHz. Sensor ini
digunakan juga untuk uji kondisi dua keadaan.
E. Sensor Proximity
Sensor
ini khusus digunakan untuk mendeteksi logam jenis – jenis tertentu dengan
menggunakan metode perubahan nilai induktansi dari kepala sensor bila
berdekatan dengan suatu logam.
F. Sensor Kelembaban
Sensor
ini umumnya digunakan untuk sensor berbasis kimia peka kelembaban untuk
mengonvensinya ke dalam tegangan.
G. Sensor
Tekanan
Komponen
ini melakukan konverrsi dari besaran tekanan yang beubah- ubah ke besaran
tegangan yang berubah – ubah dalam kesebandingan.
H. Sensor
Temperatur
Sensor
ini dipakai secara meluas di Industri. Bila sensor temperatur dioperasikan untuk
dasar switching ON/OFF misalnya digabung
dengan rangkaian comparator maka ia berfungsi sebagai sensor ON/OFF.
INTERFACING KE
PERANTI OUTPUT Peralatan
output merupakan segala sesuatu rangkaian yang dihubungkan ke sistem minimum
dan berlaku sebagai suatu bagian dari sistem yang menerima data dari CPU dengan
perintah OUT.